Pelajaran dari alam : "Kata siapa jadi Raja Hutan itu enak..? "



Ketika anda kecil dulu mungkin anda pernah terkagum-kagum dengan kegagahan seekor Harimau.Saya pun demikian,saya suka memasang beberapa lukisan bergambar harimau dirumah saya.Beberapa kawan bertindak lebih jauh lagi dengan membuat taman dan patung yang bertemakan sang raja hutan tersebut.Wilayah Jawa Barat juga lekat dengan hewan loreng ini.

Well, raja hutan begitu julukannya,nampaknya telah memikat jutaan manusia dengan keganasannya.Mereka dipuja dan ditakuti secara bersamaan.Di beberapa tempat dan disebagian wilayah di Indonesia hewan ini disakralkan sebagai binatang yang suci.

Kehidupan sang raja hutan juga nampaknya begitu menyenangkan.Tinggal di dalam hutan,menguasai satu wilayah tertentu.Urusannya sehari hari kalo gak kawin ya berburu.Namun benarkah demikian kawan?Nampaknya tidak,ada hal lain yang belum anda ketahui dari sang raja hutan yang ganas ini.Yah,kerapuhan mereka.

Pernahkah anda berpikir kenapa Harimau memiliki loreng di tubuhnya?Sebagian besar dari anda mungkin akan berkata "lha wong itu takdir mas,..udah dari sononya gitu kok".Tentu saja kita tidak akan menggunakan jawaban model gini untuk melanjutkan perbincangan ini.Jawaban yang benar adalah,loreng dari sang harimau itu digunakan sebagai bentuk kamuflase.

Kenapa mereka membutuhkan kamuflase?bukankah kamuflase itu hanya ditujukan bagi hewan-hewan yang lemah untuk bersembunyi yah?.jawabannya tidaklah demikian saudara-saudara.Seekor Harimau (layaknya seekor kucing) akan bersembunyi sambil mengendap-endap ketika mencari mangsa.

Dulu kita berpikir bahwa harimau itu kan kuat,kenapa ia tidak kejar saja buruannya langsung?Jawabanya karena Tuhan itu adil.Ia memberikan batasan pada seekor harimau.Jika tidak tentu seluruh hewan akan musnah di makan sang raja hutan.Batasan seperti apa yang tuhan berikan pada Harimau?Batasan berupa STAMINA dan KECEPATAN.

Menurut beberapa penelitian,seekor harimau hanya memiliki Top Speed sekitar 45-65 Km/Jam itupun hanya dalam jarak dekat saja.Jika ia ingin memangsa seekor rusa ia tidak bisa serta merta mengejarnya,karena rusa memiliki Top Speed 75 Km/Jam.

Lalu menurut anda bagaimana seekor Harimau bisa memangsa seekor Rusa yang jauh lebih cepat?Jawabanya terletak pada akselerasi.Tentu saja akselerasi saja tidaklah cukup,ia harus membuat sang rusa lengah dan panik sebelum memanfaatkan akselerasi awalnya (alias start duluan).

Cara satu-satunya agar hal tersebut bisa dilakukan adalah dengan bersembunyi sambil menunggu timing yang pas.Bahkan untuk seekor harimau anda tidak bisa hidup tanpa strategi yang baik (tentu saja mereka tidak perlu sekolah untuk belajar strategi ini).

Lalu apakah strategi ini selalu berhasil?jawabanya tidak,ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan sang harimau gagal,pertama ia masih muda dan belum berpengalaman.Kedua,ia terlalu lapar sehingga ketika ia kurang memiliki tenaga yang banyak.Anda harus paham bahwa,berburu adalah masalah hidup mati bagi seekor harimau.

Kegagalan berburu adalah sebuah kekalahan besar,karena ia terlanjur mengeluarkan tenaga yang banyak (ia tidak bisa ngopi dan ngrokok dulu sembari ngaso macam kita ini cuy..lagipula gak ada juga warteg yang buka bagi sang harimau buat ngaso).

Artinya apa?ia harus benar-benar merencanakan dengan matang sebelum menyerang sang mangsa.Tidak hanya harus gigih dan ganas,ia juga harus benar-benar sabar untuk memanfaatkan peluang berupa kelengahan dari sang mangsa.Begitu juga halnya dengan seekor manusia,jika ia ingin mendapatkan sesuatu ia harus merencanakanya dengan matang dan penuh kesabaran.Satu kesalahan bisa mengancam nyawa sang raja hutan.

Dilain pihak ancaman lain muncul dari makhluk bernama manusia.Mereka banyak yang melakukan perburuan liar terhadap para harimau.hal ini karena ada sebagian manusia bodoh diluar sana yang percaya bagian2 tubuh harimau itu berkhasiat.Meskipun benar berkhasiat,tentunya mereka tetap bodoh karena tidak memikirkan keseimbangan alam.

Jumlah harimau di alam liarpun kini tinggal sedikit (hanya tinggal beberapa ratus di Indonesia).Yang tragis,dulu di Jawa populasi Harimau Jawa pernah mencapai jumlah yang berlebih (jadi mirip seperti hama),namun karena perburuan yang terus menerus (terutama oleh petani yang terganggu lahannya) maka jumlah mereka terus turun dan kemudian punah.

Jadiii masihkan anda berpikir jadi raja hutan itu enak?pikir lagi :P


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Tokoh Pewayangan bernama Bagong

Berbincang masalah mineral water di Indonesia..

Iklan Anti Rokok di TV Kok Gak Etis..??