Bagaimanakah Pemberitaan Seharusnya?


Tadi pagi,dari ruang kerja saya mendengar lirih suara TV dari ruangan sebelah saya.Siaran televisi itu nampaknya sedang membahas tentang penggunaan dana desa di daerah tertinggal.

Jujur saya tidak mendengarkan dengan baik siaran itu karena sedang sibuk dengan pekerjaan di depan laptop.Awalnya saya berpikir bahwa siaran tersebut berasal dari televisi milik pemerintah seperti TVRI.Namun nampaknya saya salah.Siaran itu berasal dari MetroTV.

“Hemm..gak biasanya” begitu pikir saya.Memang siaran program pemerintah oleh sebuah televisi swasta bukanlah hal yang biasa anda lihat.Kebiasaanya adalah berita yang muncul dari sebuah televisi swasta selalu berbau kontroversi atau berita tentang para pejabat yang tersangkut suatu masalah.

Masih lekat dalam ingatan dimana satu bulan yang lalu bagaimana televisi swasta kerap kali memberitakan tentang masalah Archandra Tahar dan kewarganegaraan gandanya atau masalah Ahok vs Risma yang nampaknya masih belum memiliki titik terang.

Hari ini juga tidak jauh berbeda pikir saya.Sejak tadi malam hingga awal saya sarapan tadi pagi berita tentang penangkapan ketua DPD Irman Gusman.Berita tersebut diulang-ulang padahal tidak ada perkembangan yang menurut saya cukup berarti.

Saya hanya mulai berpikir bahwa apakah berita semacam ini yang seharusnya?memang benar,berita inilah yang disenangi oleh masyarakat.berita semacam inilah yang selalu menjadi perbincangan di kantin kantor hingga warung-warung kopi pinggir jalan.

Namun apakah kebenaran semacam inilah yang seharusnya?apakah siaran televisi pemerintah harus selalu menjunjung tinggi program pemerintah dan siaran swasta selalu terlihat mencari kesalahan pemerintah?lalu dimanakah kebenaran sendiri berada?

Jawabanya tidak di kedua jenis berita diatas.Baik program yang mendukung atau menjelekan pemerintah keduanya tidak memiliki nilai kebenaran yang utuh didalamnya.

Lalu kenapa kebenaran berita ini tidak dimunculkan?karena ia membosankan dan anda tidak bisa menjual sesuatu yang membosankan.Anda tidak percaya?lihatlah disekeliling anda.Anda tentu paham bagaimana pengajian akan selalu terasa membosankan dan bagaimana gosip selalu menjadi sesuatu yang menarik terutama bagi para kaum ibu.

Well,begitu juga dengan berita.Kebenaran dari suatu berita kadang kala membosankan oleh karenanya media membuatnya menjadi menarik dengan mendadaninya dengan drama.Tidak percaya?lihatlah kasus Jessica.Kalo anda berpikir jernih,baik Jessica maupun Mirna bukanlah siapa-siapa anda.Lalu kenapa anda begitu tertarik untuk menonton sidang kasus sianida itu?

Yah,jawabanya karena anda digiring untuk melihat kasus ini seperti sebuah cerita detektif.Media membawa anda untuk bermain tebak-tebakan.Mereka membuat anda penasaran dan mulai bermain dengan logika anda tentang siapa sebenarnya pembunuh Mirna.

Bagaimana dengan saya?saya justru lebih tertarik dengan bagaimana banyak orang yang penasaran dengan urusan orang lain dibandingkan dengan kasusnya sendiri.Siapapun pembunuhnya toh yang dapet banyak duit tetap aja si Otto bukan?

Hal yang saya sayangkan cuma satu sebenarnya.Dengan jenis pemberitaan semacam ini,Opini publik digiring oleh media.Untuk kasus yang menyangkut perorangan mungkin dampaknya tidak terlalu besar namun untuk berita yang menyangkut pemerintahan tentunya dampaknya jauh lebih besar.

Mungkin anda bisa berargumen bahwa pemerintah itu memang banyak masalah.Jadi tidak ada salahnya ketika media memberitakan tentang kesalahanya.Saya setuju,namun tidak sepenuhnya.Pemerintah juga memiliki sisi lain.Pekerjaan mereka yang sesungguhnya tidak diberitakan dengan benar.Jikapun diberitakan ia dibuat dengan narasi yang membosankan.


Menurut saya mungkin sudah seharusnya media memberikan berita yang berimbang.Tidak hanya memberikan berita tentang kejelekan pemerintah namun juga kerja yang dilakukan oleh mereka.Misal,pemerintah Jokowi berkata tentang masalah kerja.Namun jujur hampir tidak ada berita yang memberikan berita tentang apa yang sebenarnya dimaksud dengan kerja ini.Sudah saatnya pemberitaan kita berimbang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Tokoh Pewayangan bernama Bagong

Berbincang masalah mineral water di Indonesia..

Iklan Anti Rokok di TV Kok Gak Etis..??