Jangan bicara padaku soal Nasionalisme...
Bulan agustus memang sudah lewat,gegap
gempita 17 agustus juga nampak sudah tidak tampak lagi.Namun nampaknya aku
masih sedikit terganggu dengan beberapa pemberitaan di televisi.
Betapa tidak di berita
itu,ada seorang tokoh politik yang mengatasnamakan nasionalisme untuk kepentingan politiknya.Benar kawan,ia menggunakan dasar nasionalisme untuk
menjatuhkan orang lain.
Bagaimana ini semua bermula?begini
ceritanya,masih ingat kan kasus mantan menteri ESDM Archandra Tahar yang
dicopot dengan alasan Nasionalisme?Sempat muncul rumor yang beredar di
masyarakat bahwa setelah mendapatkan kewarganegaraan Indonesia ia akan kembali
menjadi seorang menteri.Rumor ini ditanggapi oleh salah seorang politisi yang
mengatakan jika hal tersebut dilakukan maka tindakan tersebut salah karena
Nasionalisme orang itu (Archandra) diragukan.
Jujur perkataan orang itu membuatku ingin
tertawa.Bagaimana seorang dikatakan tidak nasionalis hanya karena ia menjadi
warga negara lain?Nasionalisme itu bukan cuma masalah kewarganegaraan kawan,ia
lebih kompleks dari itu semua.Jika aku sekarang tanya padamu begini,mana yang
lebih Nasionalis,orang asing yang bekerja di Indonesia atau Orang Indonesia
yang bekerja diluar negari bagi Indonesia?Mungkin kira-kira begitu
perbandinganya.
Permasalahan Nasionalisme itu sendiri di
Indonesia hanyalah isapan jempol belaka.Tidak percaya?Sekarang jika kau mengaku
seorang Nasionalis lihat sekujur tubuhmu,apa saja yang kau pakai sejak pagi
tadi.Mari kita rinci bersama,Bangun pagi dengan alarm Jam beker merek SEIKO
(jepang),kemudian dalam keadaan masih ngantuk buka Hape Samsung (Korea) untuk
mengupdate status di Facebook (US) dan Twitter (US).
Setelah bangun,berjalan menuju kamar mandi
untuk cuci muka dengan mulai menyikat gigi dengan Pepsodent
(Unilever/Inggris),Mandi dengan Sabun Lux (Unilever/Inggris).Setelah mandi
mulai berpakaian,memakai celana Levi's (Amerika) dan bolehlah kemeja sedikit
tidak bermerk namun tetap saja hasil Impor dari negeri tiongkok sana.
Sedikit bergaya dengan jam tangan merek
Casio (Jepang) dan Kacamata karya Emporio Armani (Italia).Tidak lupa memakai
sepatu keren bikinan Nike (Amerika).Sebelum berangkat kuliah ngrokok sebatang
Malboro (Phillip Moris/Amerika).Kemudian mulai bersiap berangkat kuliah dengan
sebuah motor bebek merk Honda (Jepang).
Sesampainya di tempat kuliah belajar
Sosiologi dengan buku bikinan penerbit Pearson (Amerika).Namun karena bosan
justru membuka laptop Asus (Korea) kesayangan dan mulai menonton Anime
(Jepang).Mata kuliah sosiologi kali ini nampaknya sedang membahas konsep Negara dan Bangsa.Ketika sang dosen bertanya tentang Nasionalisme,sang mahasiswa sok
pintar ini menggunakan contoh betapa tidak Nasionalisnya Archandra Tahar,Luar
biasa bukan?betapa ketika kita menunjuk orang lain sebenarnya kita lupa tentang
diri kita sendiri.
Ketika kita mulai berkoar-koar tentang Nasionalisme,kita
lupa bahwa kita sendiri sedang dijajah oleh bangsa lain lewat ekonomi.Saat kita
berbicara panjang lebar tentang nasionalisme,kita lupa bahwa kita sedang
bangganya memakai produk bangsa lain.Lalu apakah anda masih ingin berbicara
nasionalisme juga padaku?
Komentar