Klampok dulu dan Sekarang (Ketika Modernisasi Mengoyak Ketentramannya)
Ada banyak hal yang tak
kusadari telah mulai berubah di desaku yang bernama klampok ini.
9 tahun adalah
waktu yang cukup lama untukku meninggalkan desa masa kecilku ini.Yah,sebuah
waktu yang tak terasa telah mengubah wajah desaku ini.
Ada beberapa perubahan yang kuamati
dalam 9 tahun kepergianku ini.Mula-mula kulihat mulai banyak bangunan didirikan
di pinggir jalan.Kuamati juga berbagai usaha yang silih berganti berdiri.Ada
beberapa dari mereka yang bertahan,namun tidak sedikit pula yang gulung tikar
atau berganti pekerjaan.
Sentra akik misalnya (ketika 2 tahun lalu aku pulang) begitu ramai menghiasi jalanan
disepanjang jalur klampok-Purbalingga bahkan sampai ke kota Banjarnegara.Mereka berjualan batu akik seperti berjualan kacang goreng di pinggir jalan (seriusan,lapak mereka nampak seperti lapak buah)
Namun kini keberadaan mereka seolah
lenyap bagaikan ditelan bumi atau mungkin lebih tepatnya ditelan gejolak bernama
trend.Aaah persetan dengan itu semua.Sementara Sentra Keramik sendiri nasibnya
juga sedikit tidak jelas kalo boleh kubilang,yang pasti aku tak merasakan
mereka tak seramai ketika aku kecil dulu.
Malam ini ada beberapa hal yang terasa
berbeda dirumahku.Terdengar suara mirip suara anjing yang mengonggong samar
namun tidak kunjung berhenti.Ketika kuperhatikan terkadang suaranya menyerupai
suara ayam.Suara tokek sialan yang terdengar begitu keras juga
membuat suasana berubah mencekam,lama sudah aku tak merasakan suasana ini sejak
kepergianku ke Jakarta.akupun melirik jam di handphone yang menunjukan angka
0.22 yang berarti ketika kutulis cerita ini sudah tengah malam.
Oya,kembali ke masalah
perubahan di desaku ini.Klampok adalah sebuah desa yang tentram dan
sejuk,geliat usahanya juga lumayan.Namun sayangnya posisi yang strategis ini
memberikan kami racun bernama modernisasi dan hedonisme.Banyak warga desa yang
sebenarnya secara diam-diam mulai berlomba memamerkan kekayaanya.
Oya,berbicara tentang racun Hedonisme dan Modernisasi di Kampung kecilku ini.Nampaknya pola pergaulan disini telah mengalami perubahan yang pesat.Jika dulu jamanku SMP anak-anak baru kenal cinta monyet.Maka sekarang,para monyet2 kecil itu telah berani menjajal sesuatu yang baru bernama sex.Serius,aku kaget ketika mendengar ada anak SD yang dinikahkan karena hamil diluar nikah (Ya,anak SD..anda gak salah baca).
Dilain pihak juga,racun modernisasi sialan
ini juga mulai mengoyak ketentraman desa kami dengan mulai terdengarnya suara
truk-truk besar pengangkut pasir ataupun barang tekstil.Di malam minggunya
anak-anak muda di daerah ini mulai doyan adu balap motor.aah sungguh sayang
sekali hidupmu kawan.Kenapa jual murah nyawamu itu dengan sebuah pertaruhan
yang begitu tipis antara hidup dan mati?
Aku berani mengkritik mereka karena aku sendiri
pernah ada di posisi mereka.Muda,liar dan keras kepala.Akupun waktu itu merasa
diriku begitu gagah dengan sikapku yang semacam itu.Namun sekarang waktu dan
pikiranku yang semakin matang berkata lain.Perbuatan yang kulakukan dulu
ternyata kekanak-kanakan.
Komentar