Mungkinkah Suatu Negara Bangkrut??




Ide tulisan ini sebenernya adalah ketika masuk kelas ekonomi Mikro.Dalam salah satu pembahasanya sang dosen membahas tentang lembaga keuangan milik pemerintah yakni bank.

Dosen ini memberikan contoh tentang salah satu Instrumen pembiayaan yang dimiliki oleh negara yakni SUN (Surat Utang Negara).Beliau kemudian mengatakan bahwa Surat Utang Negara memberikan return yang kecil karena Instrumen keuangan ini adalah yang paling aman.Alasan keamananya adalah karena instrumen ini dikelola oleh negara dan tidak mungkin negara akan bangkrut bukan?.

Mendengar pernyataan beliau gue jadi tergelitik,benarkah suatu negara tidak bisa bangkrut?.Apa alasan utama negara tidak mungkin bangkrut?atau adakah penyebab yang memungkinkan suatu negara bisa bangkrut?Oke,mari kita bahas permasalah ini satu persatu.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia kata bangkrut sendiri lebih ditujukan pada toko atau perusahaan.Definisinya kurang lebih bermakna suatu keadaan dimana suatu perusahaan menderita kerugian yang begitu besar dan mengakibatkan perusahaan tersebut tidak dapat menjalankan operasinya atau membayar utang utangnya.Secara singkat definisi bangkrut dapat disamakan dengan pailit bagi perusahaan.

Kembali pada pertanyaan awal,apakah dengan demikian negara tidak bisa bangkrut?jawabanya belum tentu.Mari kita coba komparasikan kegiatan antara sebuah perusahaan dan pemerintahan.Kedua jenis lembaga ini pada dasarnya memiliki kesamaan.

Kesamaan pertama terlihat dari adanya pemasukan dan pengeluaran yang ada pada keduanya.Pemasukan dalam suatu negara berasal dari pajak.sedangkan pemasukan untuk perusahaan berasal dari modal,keuntungan,pinjaman dan penyertaan modal.

Disisi lain,keduanya juga melalukan aktivitas pengeluaran untuk mendukung operasinya.Untuk perusahaan pengeluaran digunakan untuk membayar gaji pegawai,bahan baku dll.Sedangkan pengeluaran pemerintah dapat berupa gaji PNS,pengeluaran proyek,dana masyarakat dst.

Selain pada aspek.pengeluaran dan pemasukan ada pula aspek output yang dimiliki oleh keduanya.Output sebuah perusahaan dapat berupa barang dan jasa sedangkan output yang dikeluarkan pemerintah dapat berupa kebijakan,Undang-undang,Peraturan Pemerintah dan berbagai macam produk pemerintah lainnya.

Secara umum saya ingin mengatakan bahwa pada dasarnya Pemerintahan adalah sebuah perusahaan yang sangat besar dan kompleks.Perusahaan ini memiliki wilayah suatu negara sebagai pasarnya dan rakyat sebagai konsumenya.Karena memiliki sifat sifat seperti sebuah perusahaan tentu suatu negara dapat pula bangkrut layaknya sebuah perusahaan.

Memang kebangkrutan sebuah negara merupakan hal yang jarang terdengar,namun hal tersebut bukanlah suatu hal yang tidak mungkin terjadi.

Kebangrutan Yunani misalnya,adalah salah satu contoh nyata dimana sebuah negara dapat bangkrut.Kemudian anda tentu bertanya-tanya kenapa negara eropa seperti Yunani bisa bangkrut?.Oke,saya akan jelaskan.

Di beberapa paragraf sebelumnya saya menjelaskan tentang bagaimana sebuah perusahaan dan pemerintahan bekerja.Intinya adalah menjaga pemasukan lebih tinggi dibandingkan pengeluaran.

Apakah pemasukan yang lebih rendah dibandingkan pengeluaran akan berakibat buruk?well,hal itu tergantung terhadap kemampuan dari negara itu sendiri dalam membayar defisit pengeluaranya.Jika sebuah negara tidak sanggup membayar defisit anggaranya,maka ia akan bangkrut.

Kembali ke masalah Yunani,secara singkat penyebab bangkrutnya negara ini ada 2 yakni pengeluaran yang terlalu besar dan krisis ekonomi global yang melanda negara ini.Mari kita mulai cerita ini dari krisis ekonomi global 2008 yang menjadi awal malapetaka bagi Yunani ini.

Seperti yang kita ketahui bersama,negara di dunia ini tidak bisa berdiri sendiri.Negara sebesar Amerika atau Cina sendiri membutuhkan negara lain agar bisa bertahan.Hal inilah yang kemudian melahirkan apa yang kita kenal sebagai perdagangan internasional.

Konsep perdagangan Internasional tidaklah sesimple yang kalian pelajari di jaman SMA dulu.Dalam perdagangan Internasional,tidak selalu pertukaran barang dan jasa yang menjadi fokusnya.Ada kalanya,suatu negara hanya melakukan penyertaan modal ke sebuah perusahaan atau Pasar Uang yang dimiliki negara lain.

Tujuannya adalah,mendapatkan capital gain melalui perusahaan atau peminjam modal dari negara maju tadi.Logika gampangnya adalah,negara yang kurang maju menitipkan uangnya kenegara yang ekonominya stabil dengan harapan mendapatkan keuntungan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh negara maju tersebut.Logika inilah yang dilakukan oleh Yunani,Islandia,China dan berbagai negara lainnya di pasar ekonomi Amerika.

Selama beberapa dekade hal ini sangat menguntungkan.Negara negara Investor ini mendapatkan banyak return dari Investasi mereka di Amerika,termasuk dalam hal ini Yunani.Namun krisis ekonomi 2008 yang menyebabkan sebuah perusahaan perumahan yang begitu besar bernama Lehman Brothers bangkrut mengubah segalanya.

Kebangkrutan lehman brother disusul kemudian dengan tumbangnya berbagai lembaga pembiayaan yang dananya ditarik beramai ramai oleh Investor yang khawatir akan kehilangan dana mereka.Hal ini mengakibatkan Amerika mengalami resesi ekonomi dan meningkatnya jumlah utang mereka hingga kini.

Hal ini pada akhirnya berdampak pada negara-negara yang menggantungkan ekonominya dengan mendapatkan return dari perekonomian Amerika.Salah satu yang terkena dampak besar dari resesi ekonomi Amerika adalah Yunani.

Yunani adalah sebuah negara yang mengandalkan perekonomian mereka pada sektor turisme.Sektor ini sebenarnya cukup menghasilkan bagi perekonomian negara itu.Namun,dengan adanya penyertaan modal mereka di Amerika membuat kehidupan negara ini jauh lebih makmur dan sejahtera.

Namun,dibalik itu semua ada konsekuensi logis yang harus dihadapi oleh rakyat negara itu.Konsekuensi logisnya adalah tingkat konsumsi dan pengeluaran rakyat serta pemerintah yang ikut meningkat.

Dalam keadaan normal hal ini bisa ditopang dengan pendapatan mereka dari sektor swasta dan profit yang mereka hasilkan dari penyertaan modal yang mereka lakukan.

Sayangnya krisis ekonomi 2008 mengakibatkan dana return untuk penyertaan modal tersebut menjadi hilang.Masalahnya adalah,pengeluaran pemerintah tidak dapat begitu saja mengadjust untuk langsung berubah mengikuti turunnya tingkat pendapatan.

Salah satu komponen pengeluaran paling besar bagi Yunani adalah komponen gaji PNS dan juga tunjangan untuk para pensiunan.Hal ini tentu tidak bisa serta merta langsung dapat disesuaikan dengan anggaran pemerintah yang baru.

Masalah lain yang dihadapi oleh Yunani adalah fakta bahwa negara ini merupakan bagian dari Uni Eropa.Kebangkrutan negara ini akan berpengaruh terhadap nilai mata uang Euro secara keseluruhan.Hal ini tentu membuat negara EU khawatir tentang perekonomian mereka.Pada akhirnya Yunani sendiri memilih untuk keluar dari EU agar perekonomian mereka stabil.

Hanya saja,keluarnya Yunani dari Uni Eropa bukan tanpa konsekuensi.Keluarnya Yunani dari Uni Eropa pada dasarnya membangkitkan kembali economic barrier yang selama ini hilang ketika Yunani masuk EU.Biaya biaya seperti biaya ekspor import misalnya,kembali muncul dan menjadi penghalang perdagangan internasional.

Lalu kenapa Yunani memilih untuk keluar dari Uni Eropa meskipun mengetahui hal ini?alasanya simple,jika Yunani memaksa untuk tetap berada didalam EU,maka negara tersebut harus mengikuti standar ekonomi negara Uni Eropa yang tentu saja akan mustahil dilakukan melihat kondisi ekonomi Yunani yang sedang krisis.

Dari contoh kasus diatas kita tentu akan mendapatkan gambaran bahwa suatu negara maju seperti Yunani sekalipun bisa bangkrut.Tentu saja hal ini mungkin karena perekonomian kita bukanlah perekonomian seratus tahun yang lalu.Perekonomian modern akan sangat tergantung dengan negara lain,jika negara yang satu mengalami krisis bukan tidak mungkin negara disekitarnya juga akan merasakan dampaknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Tokoh Pewayangan bernama Bagong

Kesan Mendalam Nonton Anime Trickster

Kesenian Daerah,Antara Hidup dan Mati