Ketika Masyarakat Memilih Untuk Tidak Memilih !!
Sebagai seorang Mahasiswa Ilmu Sosial saya menyadari bahwa
fenomena Golput merupakan sebuah fenomena yang tidak bisa terelakan dari Negara
yang menganut sistem demokrasi.Pertanyaanya adalah apakah golput adalah suatu
yang benar atau salah?Mari kita bahas bersama-sama.
Dulu ketika saya masih semester awal,saya pernah mengikuti
sebuah seminar tentang anti Golput.Inti seminarnya adalah mengajak para pemilih
muda seperti mahasiswa untuk memilih dan menolak golput.Logika yang mereka
pakai adalah,suara mahasiswa ini memiliki pengaruh pada pemilu.
Jadi,logika yang mereka pakai kira kira begini “Jika anda
golput,maka suara mutlak yang ada justru akan beralih pada mereka yang
menggunakan uang untuk menggerakan massa.Anda sebagai mahasiswa dapat
membendungnya dengan memberikan suara pada mereka yang lebih jujur”.
Argumen-argumen semacam ini masih ditambah dengan argument seperti
“Jika dalam keranjang hanya ada apel busuk,maka akankah lebih baik jika kita
memilih apel yang tidak terlalu busuk”.Jujur saya tertawa dengan analogi yang
demikian ini.Kenapa tidak kita tendang saja keranjangnya dan beli di toko
sebelah alih-alih memaksa beli ditoko yang hanya menjual apel busuk?.
Pertama,hal yang saya ingin jelaskan adalah bahwa Golput
adalah sebuah pilihan.Golput adalah pilihan untuk tidak memilih.Tentu keputusan
untuk tidak memilih adalah hak asasi setiap warga Negara bukan?jadi ketika anda
memutuskan untuk tidak memilih maka hal tersebut merupakan hak anda.
Kedua,kenapa ada sebagian orang yang memilih untuk tidak
memilih?alasanya simple yakni fakta bahwa calon yang digadang-gadang mampu
untuk memberikan perubahan nyatanya tidak dapat melakukan hal yang mereka telah
janjikan.Pada dasarnya ini adalah bentuk protes warga Negara pada pemimpinya.
Hal yang seharusnya dilakukan pemeritah seharusnya adalah
bukan memaksa para pemilih golput untuk memilih,namun seharusnya mengubah citra
atau stigma negatif masyarakat.Simplenya gini,kalo anda membeli makanan disebuah restoran
kemudian anda melihat makananya tidak enak,apakah anda mau dipaksa untuk
memakanya?Tentu tidak.Alih-alih memaksa orang untuk memakan makanan yang tidak
enak si juru masak seharusnya belajar untuk membuat masakan baru yang dapat
diterima oleh masyarakat.
Dengan logika yang sama,jika para voters merasa bahwa calon
yang dipilih tidak layak untuk dipilih maka mereka harus memilih yang dapat
meyakinkan masyarakat untuk memilih.Disisi lain,mereka juga tidak bisa memaksa
masyarakat untuk memilih calon yang menurut masyarakat sendiri tidak layak.
Simplenya adalah,ketika mulai banyak masyarakat yang
beramai-ramai melakukan Golput,maka partai politik harus mulai berbenah dan
mawas diri.Hal ini menunjukan bahwa masyarakat telah mulai sadar dan
pintar ketika kepentingan masyarakat
yang diamanatkan oleh partai politik ternyata tidak dilaksanakan dengan
semestinya.
Komentar