Kesan Mendalam Nonton Anime Trickster

Beberapa hari yang lalu,setelah berhari hari tertunda akhirnya gue nonton anime yang judulnya trickster.Awalnya ekspektasi gue sendiri gak terlalu tinggi sama anime ini,namun ternyata gue sedikit salah.

Oke first impression ketika gue nonton anime ini adalah random.Kerandoman cerita anime ini sendiri udah cukup berasa di episode awalnya.Tapi karena ada unsur gelap pada cerita ini di episode awalnya,gue mutusin untuk lanjut nonton.

Nampaknya keputusan gue untuk tetep nonton anime ini tidak mengecewakan.Terdapat beberapa karakter yang menurut gue memiki kesan yang mendalam.Karakter yang gue maksud adalah sang tokoh antagonis sekaligus penjahat utama di anime ini sendiri yang bernama Twenty faces alias si pemilik 20 wajah.

Terlepas dari namanya yang cukup nyeleneh,gue suka karakter ini.The Twenty Faces bukanlah seorang penjahat biasa.Dia adalah seorang psikopat yang mendapatkan kesenangan lewat manipulasi yang ia lakukan.

Baginya orang lain tidak lebih dari sekedar bidak atau mainan yang ia bisa mainkan sepuas hati.Karakter ini ngingetin gue sama karakter Moriarti yang ada di film Sherlock Holmes versi BBC.Karakter lain yang mirip dengan twenty faces mungkin adalah Hisoka dari serial Hunter x Hunter.

Ketika nonton anime trickster ini,ada satu hal yang gak bisa gue lupain.Hal tersebut adalah kata kata twenty faces definisi orang baik.Secara simple kita tentu mendefinisikan bahwa si twenty faces sebagai orang jahat dan tokoh utama kita adalah orang baik.

Dalam cerita ini,konsep tersebut dibuat menjadi lebih rumit.Disatu sisi,pahlawan kita dalam berjuang selama hidupnya telah membunuh banyak orang sementara di sisi lain sang penjahat meskipun sering "mencelakai" orang namun ia tidak pernah membunuh orang.

Dengan kata lain,twenty faces sendiri seolah ingin melemparkan sebuah gagasan filosofis tentang siapa yang baik dan siapa yang jahat.Ia seolah ingin menantang kita untuk mengkaji kembali apa itu baik/benar dan apa itu salah/jahat.

Twenty faces seolah ingin melontarkan gagasan bahwa dunia ini abu abu.Seorang pahlawan terkadang harus berlumuran darah untuk membela kebenaran.Kata kata Twenty faces sendiri cukup menyindir mereka yang terlalu mengkultuskan tokoh,seolah tokoh yang mereka kultusan itu merupakan jelmaan dewa.

Pada akhirnya gue harus setuju dengan apa yang dikatakan oleh twenty faces bahwa batasan antara baik dan jahat kadang kala begitu tipis.Manusia tetaplah manusia sebaik apapun dirinya.Pada akhirnya akan selalu ada noktah hitam di hatinya yang putih.

Hal ini serupa dengan simbol Yin Yang.Simbol ini meskipun membagi antara kebaikan dan kejahatan,namun mengakui bahwa di dalam kebaikan selalu ada kejahatan meskipun sedikit dan disisi lain,meskipun ada pihak yang jahat,selalu ada kebaikan dalam dirinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dan Tokoh Pewayangan bernama Bagong

Kesenian Daerah,Antara Hidup dan Mati